Resensi Buku Daisy Miller - Henry James
RESENSI NOVEL DAISY MILLER – HENRY JAMES (Terj. Sapardi Djoko Damono)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Apa
kabar kawan sekalian, sebangsa setumpah darah dan sebahasa ataupun yang diluar
sana?
Selamat menjalani hidup kalian wahai pecinta buku, ahli kitab, atau apapun itu julukan orang yang senang membaca buku. Waduhuh, setelah sekian lama saya tidak upload nih, hehe .. Maklum, saati ini saya sedang punya misi perkuliahan, semoga saya dan kita semua yang sedang kuliah maupun menuntut ilmu dimanapun diberi kemudahan selalu dan dapat mencapai segala asa dan mimpi kita semua. Alhamdulillah Tuhan mengizinkan saya kali ini memposting sebuah resensi sebuah buku lagi nih, buku yang saya ulas kali ini, lumayan klasik karya ini. Karya ini merupakan saduran atau terjemahan dari novel aslinya dalam bahasa asing yang ditulis Henry James. Novel ini diterjemahkan oleh sastrawan terkemuka di Indonesia, yap Sapardi Djoko Damono. Daripada berlama-lama baca intro resensi ini, wkwk, yuk lanjut.
PROFIL DAN KEPENGARANGAN
Dalam resensi ini, kita bakal ulas dulu latar belakang ataupun
profil penulis pada buku ini.
1. Henry James
Pengarang Roman, sandiwara, dan kritikus ini dilahirkan di New
York, tanggal 15 April 1843, meninggal dunia di tanggal 28 Februari 1916.
Sumbangan Henri James bagi perkembangan seni cerita rekaan tak
diragukan lagi. Salah seorang “muridnya” yang berhasil adalah Joseph Conrad,
pengarang roman yang juga gemar mengembara.
Pada
masa hidupnya, sandiwara-sandiwara Henri James tidak banyak diperhatikan orang.
Tetapi setelah ia meninggal, dua karyanya yang diangkat menjadi sandiwara
memperoleh sukses besar, Washington Square dan The Turn of the Screw (yang
judulnya diubah menjadi The Heiress dan The Innocents, kemudian
diangkat pula ke layar putih.
Antara tahun 1907-1909 Henry ames merevisi beberapa roman dan cerita pendeknya, serta membubuhkan kata pengantar. Semua kata pengantarnya kemudian diterbitkan dalam satu buku dengan judul The Art of Fiction.
Nah, itulah sedikit tentang profil dan kepengarangan dari penulis, sekarang mari kita ulas salah satu karyanya Daisy Miller yang sekarang saya baca terjemahannya berjudul Daisy Manis oleh Sapardi Djoko Damono.
IDENTITAS
BUKU
a)
Judul
Buku : Daisy Manis (asli: Daisy Miller)
b)
Penulis : Henry James
c)
Penerjemah :
Sapardi Djoko Damono
d)
Perancang
Sampul :
Teguh Tri Erdyan dan Deborah Amadis Mawa
e)
Penata
Letak : Deborah Amadis Mawa
f)
Penerbit : Kepustakaa Populer Gramedia
g)
Tahun
Terbit : 2016 (Cetakan pertama)
h)
Kota
Terbit : Jakarta
i)
Tebal
Buku : 14 x 21 cm
j)
Jumlah
Halaman : vii + 96 halaman
k)
Nomor
ISBN : 978-602-424-158-2
l)
Harga
: Rp. -
m) Kategori : Sastra Dunia/Sastra
I.
Sinopsis
Suatu negeri memang menyimpan berbagai keelokan dan keindahannya
tersendiri. Selain itu, di tiap negeri ataupun daerah memiliki aturan yang
biasanya berlaku secara turun temurun dan regional. Aturan bisa dipegang erat
selama bertahun-tahun dan bahkan tidak dapat dirubah. Buku karya Henry James
ini menyajikan kedua hal itu dalam tulisannya, menyajikan aturan dan juga
keindahan dari tiap daerha yang dikunjungi tokohnya.
Daisy Miller adalah lambang gadis amerika yang cantik, kaya, polos,
yang sia-sia dalam menghadapi keangkuhan sosial bangsanya di Eropa. Ia lincah
dalam bergaul, semaunya sendiri, tahu batas, tapi hancur jadi bahan
pergunjingan, hanya karena ia kurang menghormati tata cara dan sopan santun
yang telah menjadi adat.
Sekilas, dalam buku ini terdapat percampuran dua kebudayaan yang
bertolak belakang. Eropa dan Amerika, keduanya memiliki adat/norma yang kental
khas masing-masing. Modernitas yang dilakukan Daisy, seperti bergaul dengan
siapapun dan dimanapun, telah menjadi nilai minus bagi setiap orang terutama
bagi orang-orang Eropa. Hal ini Daisy anggap sebagai hal biasa, karena budaya
dari Amerika yang memang seperti itu, menganggap semua orang sama.
Namun, karena Daisy terlalu blak-blakan dalam bergaul, sehingga membuatnya dan keluarga jatuh ke dalam lubang perbincangan.
II.
Unsur Intrinsik
·
Tema : Novela
·
Tokoh dan Penokohan :
a.
Daisy
Miller atau Annie P. Miller, seorang wanita Amerika yang memiliki sikap ramah
dan mudah sekali bergaul. Dia wanita yang polos dan acuh terhadap ocehan orang
lain yang menganggap dirinya negatif.
b.
Winterbourne,
seorang pemuda asal Jenewa yang memiliki sikap ramah pula.
c.
Giovanelli,
ia seorang dari Italia yang pandai bermusik dan ramah terhadap orang yang baru
ia kenal.
Sisanya , bisa ditemukan di dalam buku
ya.. haha.
·
Alur : Alur yang
digunakan dalam novel ini adalah alur maju dimana cerita yang ditulis sangatlah
runtut dan sinkronis antara kejadian satu dengan yang lainnya.
· Sudut
Pandang : Sudut pandang yang
digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang orang ketiga, dimana
penulis mengambil peran sebagai Winterbourne dalam menceritakan kisah
perjalanannya secara langsung dan tertulis.
III.
Resensi
a)
Keunggulan Buku
Cukup menarik mengingat dalam buku ini penulis mencoba memasukkan
dua budaya yang jauh berbeda, dan menceritakannya dalam kehidupan tokoh yang
familiar pada masa itu. Penulis seperti berupaya menyampaikan pesan tersirat
kepada pembaca. Bisa muncul berbagai spekulasi sebenarnya terkait memahami
konteks tulisan. Sebab, dari pertemuan Daisy dan Winterbourne juga beberapa
tokoh lainnya, ada makna dari tiap peristiwanya. Seperti, Daisy yang saat itu
berlibur ke Eropa, dan di Eropa diketahui adatnya orang baru seharusnya tak
terlalu dekat dengan orang yang baru ditemuinya, namun Daisy tidak. Ia justru
berkenalan dengan banyak orang yang ia kenali. Seolah mengajak pembaca
menafsirkan makna peristiwa tersebut. Bisa jadi, artinya bahwa kemungkinan hal
seperti ini akan terjadi di beberapa tahun kemudian, seolah Daisy telah
melangkah lebih jauh melebihi adat yang ada. Atau, hal ini justru keburukan,
bahwa Daisy telah melanggar norma-norma yang ada di daerah lain. Begitulah,
saya juga masih menerka-nerka sebenarnya, tapi daripada tak saya tulis sama
sekali, lebih baik saya tulis sedikti dulu. Jikalau teman-teman ada yang bisa
memberi masukan, saya terima dengan terbuka.
b)
Kekurangan Buku
Untuk yang pertama kali membaca ini,
mungkin akan sedikit kebingungan mencerna maksud cerita. Entah Cuma saya atau
kalian juga. Sebab, dalam buku ini berlatar suasana tempo dulu, dimana
lingkungan penulis sangat mempengaruhi hal ini. Saya pun, baru memahami
sedikitnya, setelah mencari referensi tambahan, dan juga mencari beberapa
budaya dan istilah.
IV.
Kesimpulan
Ditilik dari sejarahnya novel
singkat ini menjadi best seller pada masanya. Bahkan dijadikan sebuah film. Dan
kesimpulan saya disini, buat teman-teman yang suka dengan latar kehidupan elit
atau gaya orang-orang Amerika atau Eropa, novel ini mungkin cocok buat kamu
yang ingin menambah referensi wawasan, terutama dalam hal adat dan kebudayaan
disana. Selebihnya, bisa teman-teman simpulkan sendiri.
Nah, itulah resensi dari salah satu buku Henry James yang berjudul Daisy Miller, semoga setelah membaca disini, kalian dapat lebih semangat dalam membaca dan membaca.
Wassalamu’alaikum wr. wb.J
0 Response to "Resensi Buku Daisy Miller - Henry James"
Post a Comment