-->

Resensi Novel Kata Rintik Sedu

RESENSI NOVEL “KATA”

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Apa kabar kawan sekalian, sebangsa setumpah darah dan sebahasa ataupun yang diluar sana?
Selamat menjalani hidup kalian wahai pecinta buku, ahli kitab, atau apapun itu julukan orang yang senang membaca buku. Alhamdulillah Tuhan mengizinkan saya kali ini memposting sebuah resensi sebuah novel, yang mana novel ini tidak lama diterbitkan dan tiba-tiba menjadi best seller, bahkan di karya buku sebelumnya sedang digarap menjadi sebuah film .Apalagi tema yang diangkat penulis adalah teenlit atau remaja dan juga cinta, menambah menarik minat pembaca.Wow! Sebuah pencapaian yang mengagumkan,bukan?
Ahh, bicara soal muda tak ada habisnya, langsung kita ke to the point, disini saya uraikan resensi novel karya Rintik Sedu. Sebelum kita masuk ke resensi karya nya yang berjudul Kata, kita simak dahulu sedikit tentang profil dan kepengarangan Rintik Sedu.

PROFIL DAN KEPENGARANGAN



Nadhifa Allya Tsana lahir di bumi tepatnya di Jakarta, 4 Mei 1998, dia sudah menulis sejak diajari menulis oleh orang tuanya, yang mengatakan bahwa Tsana mulai menulis sejak SMA itu bohong. Awalnya ia gemar menulis prosa dan sajak di Blogspot ketika SMA. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan di Poltekkes II jurusan Teknik Elektromedik. Tsana membuat akun tempat menuangkan suasana hatinya(Rintik Sedu). Rintik Sedu adalah nama akun instagram yang dipilih Nadhifa Akkya Tsana (@tsana) untuk memposting tulisan-tulisannya.
Beberapa karyanya yang sudah diterbitkan antara lain :
¤ Geez dan Ann #1( 2017)
¤ Geez dan Ann #2( 2017)
¤ Kata ( 2018)
¤ Rahasia Geez (2018)

Nah, itulah sedikit tentang profil dan kepengarangan dari penulis, sekarang mari kita ulas salah satu karya bukunya yang berjudul Kata.

“Untuk yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu ke kata yang baru”



》IDENTITAS BUKU

Judul Buku :  Kata, “tentang senja yang kehilangan langitnya”
Penulis :  Rintik Sedu
Editor :  Sulung S. Hanum
Penyelaras Aksara :  Ry Azzura
Desainer Sampul :  @hellodita
Ilustrasi Isi :  @hellodita
Penyelaras Sampul :  Agung Nurnugroho
Jenis Novel :  Novel Fiksi
Penerbit :  GagasMedia
Tahun Terbit :  2018 (cetakan pertama)
Kota Terbit :  Jakarta Selatan
Tebal Buku :  13 x 19 cm
Jumlah Halaman :  vi + 389 halaman
Nomor ISBN :  978-979-780-932-4
Harga :  Rp. 99.000,- ( P. Jawa)

》Sinopsis

Binta Dineshcara, seorang mahasiswi komunikasi yang berparas cantik. Namun di sisi lain ia sangat tertutup dan cuek, membuat dirinya tak memiliki banyak teman. Binta lebih senang tenggelam bersama dunianya yang kelam dan hitam itu, menurutnya.

Binta hidup dengan mamanya yang mengidap penyakit Skizofrenia, sedangkan papanya entah sekarang ada dimana. Sejak kepergian ayahnya hidup Binta semakin kelam, ditambah permasahan masa lalu Binta yang kini entah akan menggantung sampai berapa lama. Beruntung Binta masih punya Cahyo, satu-satunya teman yang mungkin Binta punya.

Kehidupan Binta di kampus pun tak begitu menyenangkan, ia lebih senang menghabiskan waktunya dengan kesendirian yang ia buat. Sampai suatu ketika ada seorang Nugraha yang muncul mengusik kehidupannya, termasuk perasaan Binta.

Nug atau Nugraha digambarkan seseorang yang memiliki seribu kotak kesabaran terlebih dalam menghadapi Binta yang begitu cuek. Selama pendekatan dengan Binta, hanya ada penolakan dan juga usiran untuknya agar menyerah saja, itu yang  hanya Nug terima, namun karena itulah Nug masih bertahan dan terus saja memperjuangkan Binta, bahkan hampir saja Binta luluh dengan kegigihan Nug.

Bukan Nugraha jika akhirnya memilih menyerah dan pergi. Sementara Binta, seola menyerah dengan masa lalu yang kian membelenggunya.
Di pertengahan muncul satu nama yang hadirnya begitu jarang diungkap namun inilah yang menjadi latar belakang Binta. Ia bernama Biru, Biru adala satu-satunya alasan Binta untuk melanjutkan hidupnya.

Berpisah selama beberapa tahun, hingga pada suatu ketika semesta menyetujui mereka untuk bertemu di suatu tempat bernama Banda Neira. Alih-alih mendapat kepastian akan kisahnya bersama Biru yang selama ini menggantung, Binta justru dihadapkan pada kenyataan yang membuat hidupnya semakin pahit.

Sementara di Jakarta , makhluk aneh yang tak kenal menyerah masih selalu ada untuk Binta, dan menjadi penawar sakit yang Binta rasakan.
Lantas apakah kisah mereka akan berakhir disini ?

Nugrah, Biru, serta Binta sama-sama membelakangi serta sama-sama pergi. Mereka perlu beberapa kata untuk menuturkan perasaan. Binta yang marah melihat Nug bersama masa lalunya, dan juga dikejutkan dengan kedatangan Biru yang tiba-tiba yang tidak lain ingin mengajak Binta untuk hidup bersamanya dan meninggalkan Jakarta menuju Banda Neira.

Nugraha mengetahui kabar tersebut dari Cahyo dan berusaha mencegahnya, sayang keputusan Binta sudah bulat. Hidup bersama Biru adalah tujuan hidupnya. Sementara itu Nugraha medapat beasiswa ke Australia. Nug bisa saja membatalkan keberangkatannya asal Binta meminta, namun Binta tak mau melakukan itu.

Kemudian bagaimana kisah akhir mereka. Akankah Biru membawa Binta ke Banda Neira dan apakah Binta bersedia ? Lalu bagaimana dengan kepergian Nug ke Australia ?

》Unsur Intrinsik

Tema : Kisah remaja penuh konflik yang unik dan juga menarik.
Tokoh dan Penokohan :
a. Binta Dineshcara, dikenal cuek, tertutup, namun sangat rapuh hatinya.
b. Biru, dikenal sosok masa lalu Binta yang sampai kini belum pasti keberadaannya.
c. Nugraha, dikenal bak superhero, sangat sabar, gigih dan juga perhatian.
d. Cahyo, dikenal sebagai satu-satunya teman Binta yang baik dan ramah.
       Sisanya , bisa ditemukan di dalam buku ya.. haha.

Alur : Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju dimana cerita yang ditulis sangatlah runtut dan sinkronis antara kejadian satu dengan yang lainnya.
Sudut Pandang : Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang orang ketiga, karena penulis disini berposisis seolah dia tahu segalanya yang terjadi dan dialami Tokoh.
Amanat :
Untuk mendapat sesuatu yang benar-benar kita inginkan, perlu perjuangan yang butuh banyak pengorabanan.
Katakan selagi mampu, ungkapkan sebelum semuanya terlambat.
Sejauh apapun jarak dan tantangan, jika Tuhan mentakdirkan bersama dalam suatu ikatan maka apapun akan dilakukan.

Disini hanya beberapa amanat yang bisa diulas saya, selebihnya kita bisa mendapatinya di dalam buku Kata karya Rintik Sedu.

》Resensi

¤ Keunggulan Buku
Sebuah novel yang bergenre Remaja dan cinta tentunya. Namun yang unik disini adalah bagaimana penulis meracik cerita dan konflik di dalamnya menjadi begitu kompeks sekaligus unik dan juga menarik untuk dinikmati pemabacanya. Alur cerita yang diagambarkan sangat rinci sehingga tidak membuat pembaca kebingungan. Desai isi yang rapih dan juga dibubuhi ilustrasi gambar, menambah kesan dan juga suasana cerita di dalamnya. Desain cover latar senja dan juga dua orang seakan menggambarkan senja yang kehilangan langitnya seperti judul yang ditulis di bagin covernya.

¤ Kekurangan Buku
Sedikit kekurangan, hanya ada beberpa kata yang terkadang salah tulis. Juga mungkin di bagian halaman akhir buku ditambah biografi singkat penulis agar pembaca pun bukan sekedar tahu karya namun juga pencipta karyanya.

》 Kesimpulan


Novel ini merupakan novel bergenre remaja dan juga cinta. Menceritakan kisah seorang anak kuliahan yang hidup berdua dengan seorang ibunya yang mengalami penyakit langka dan juga kisah asmara tokoh utama  yang diceritakan secara runtut dan sinkronis.


Nah, itulah resensi dari salah satu buku Rintik Sedu yang berjudul Kata, semoga setelah membaca disini, kalian dapat lebih semangat dalam membaca dan membaca.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel