Resensi Novel Kolase (Konspirasi Alam Semesta)
April 30, 2018
RESENSI NOVEL KOLASE - FIERSA BESARI
Assalamu’alaikum wr. wb.
Nah, itulah sedikit tentang profil dan kepengarangan dari penulis, sekarang mari kita ulas salah satu karya bukunya yang berjudul Kolase atau Konspirasi Alam Semesta.
I. IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Konspirasi Alam Semesta
Penulis : Fiersa Besari
Penyunting : Juliagar R. N.
Penyunting Akhir : Agus Wahadyo
Desainer Cover : Budi Setiawan
Penata Letak : Didit Sasono
Jenis Novel : Novel Fiksi
Penerbit : Mediakita
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 13 x 19 cm
Jumlah Halaman : vi + 238 halaman
Nomor ISBN : 978-979794-535-0
Harga : Rp. 80.000,-
II. Sinopsis
Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat malam sobat pecinta buku, kutu buku, ahli kitab, atau apalah yang berkaitan dengan julukan orang yang senang membaca buku. Alhamdulillah malam ini saya bisa memposting tentang sebuah resensi buku novel dari seorang penulis yang sudah terkenal di kalangan remaja masa kini, siapa lagi kalau bukan Fiersa Besari.
Sebelum kita masuk ke resensi buku ciptaannya yaitu yang berjudul Konspirasi Alam Semesta atau lebih dikenal dengan sebutan Kolase ini, mari kita simak tentang profil dan kepengarangan Fiersa Besari.
PROFIL DAN KEPENGARANGAN
FIERSA BESARI, biasa disapa “Bung”, ialah seorang lelaki beruntung kelahiran bandung 3 maret.Menyelesaikan pendidikannya di SMPN 81 Jakarta, SMAN 42 Jakarta, StiMB Bndung D1 Vokal, dan terakhir di STBA Yapari ABA Sastra Inggris, Bandung. Namun, didasari oleh kecintaannya pada dunia musik, Bung malah berujung membuka studio rekaman, yang membuatnya mengenal banyak musisi, sekaligus mengembangkan karir musiknya. Ia kemudian merilis bebrapa album solo sejak tahun 2012, sebelum mengalami fase patah hati, dan akhirnya berkelana keliling Indonesia selama tujuh bulan untuk mencari jati diri.
Sekembalinya Bung di penghujung 2013, dirinya menjadi lebih mencintai dunia tulis menulis. Meski seringkali terendus aroma cinta dalam karya-karyanya, namun Bung selalu menyisipkan pesan humanisme dan sosial.
Karya pertama Bung berjudul “Garis Waktu”, berisi tentang rangkuman beberapa tulisannya dalam kurun waktu 2012-2016. Sementara “Konspirasi Alam Semesta” merupakan album musik yang pernah ia rilis pada tahun 2015, yang kemudian dipadu padan dengan naskah, hingga akhirnya lahir kembali dalam bentuk buku pada tahun 2017.
Selain menulis, Bung juga aktif sebagai pemain musik, penangkap gerak, dan pegiat alam. Berikut beberapa capaian yang pernah dialami Bung :
2017
- Brand Ambassador untuk EIGER Adventure.
- Buku "Konspirasi Alam Semesta" (diterbitkan oleh penerbit mediakita).
2016
- Buku "Garis Waktu" (diterbitkan oleh penerbit mediakita).
- Menggagas gerakan Aksi Menulis.
- Membuat perpustakaan kecil bernama Ruangan Imajinasi.
2015
- Album "Konspirasi Alam Semesta" (diproduksi oleh More CPH).
- Menggagas komunitas Pecandu Buku.
- Membuat BVNG (clothing bermuatan kata-kata bijak).
2014
- Membuat kelompok musik Kerabat Kerja.
2013
- Tujuh bulan berkeliling Indonesia (April-November).
- Album "Tempat Aku Pulang" (diproduksi oleh Ruangan Imajinasi).
2012
- Album "11:11" (diproduksi tanpa label).
2011
- Memotret untuk kebutuhan komersil bersama 3 Lines Photography (sudah bubar).
2009
- Membuat studio rekaman profesional bernama Tracking Away (sudah ditutup).
“ AKU, KAU, DAN SEMESTA”
Judul Buku : Konspirasi Alam Semesta
Penulis : Fiersa Besari
Penyunting : Juliagar R. N.
Penyunting Akhir : Agus Wahadyo
Desainer Cover : Budi Setiawan
Penata Letak : Didit Sasono
Jenis Novel : Novel Fiksi
Penerbit : Mediakita
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 13 x 19 cm
Jumlah Halaman : vi + 238 halaman
Nomor ISBN : 978-979794-535-0
Harga : Rp. 80.000,-
II. Sinopsis
Terlahir dari ayah seorang “ekstapol” membuat Juang harus siap menghadapi setiap
celaan dan cemoohan dari orang lain, bahkan tetangganya.
Juang Astrajingga seorang yang cukup rupawan, walau kumal dengan brewok tipis
menghiasi wajah dan alis tebal menaungi sepasang mata tajam lelaki itu pernah menjadi petualang yang lompat dari stau pelukan ke pelukan lain. Baginya, pelukan adalah pelukan, soal perasaan, lain cerita.
Bandung, september 2011 Juang sedang mencari sebuah buku yang dikategorikan langka. Lalu tak sengaja menabrak seorang perempuan, dan tak sengaja pula saat Juang mengembalikan buku-buku yang terjatuh, mereka saling bertatap untuk pertama kalinya, yang seolah membuat jagat raya Juang berhenti.
Kita tak peranh tahu apa yang direncanakan alam semsta, saat Juang hendak melak-sanakan tugasnya untuk mewawancarai anak dari sinden Shinta Aksara, seorang yang memiliki sura emas dan membanggakan bangsanya di mancanegara, namun seperti dilupakan oleh bangsanya juga. Ana Tidae anak dari seorang sinden terkenal dan orang yang pernah ditabrak Juang saat berada di toko buku saat itu.
Berawal dari tabrakan semesta keduanya dan naik bianglala berdua, sampai berencana untuk mendaki bersama. Senja memang memang membawa kita kepada kegelapan, namun jika kita tahu cara bersyukur, banyak bintang dalam gelap yang menunggu untuk kita nikmati. Senja menjadi awal dari kisah mereka berdua.
Tugas yang diemban sebagai seorang jurnalis membuatnya harus melakukan sebuah perjalanan yang sangat beresiko. Meninggalkan Ana yang baru saja merasa nyaman di-sampingnya.
Seketika berpulang dari perjalanan panjangnya selama berbulan-bulan, alam kembali mengujinya dengan kabar ibunya yang masuk rumah sakit karena lambungnya yang kini kian bertambah parah. Lagi-lagi Juang harus bertahan dan kuat menerima kenyataan hidup yang sedang dialaminya.
Fase keegoisan hampir menguasai seluruh tubuh Juang, yang membuatnya tidak peduli dengan alam dan apa yang di sekitarnya.
Lagi-lagi alam tidak pernah berhenti menguji, ketika Juang tahu bahwa Ana menyembunyikan sesuatu yang besar. Juang lagi-lagi harus mnerima kepahitan hidup dan berusaha untuk membuat dirinya dan Ana kembali percaya dengan alam semesta yang indah di luar sana.
Seperti apakah warna cinta? Apakah merah muda mewakili rekahannya, ataukah kelabu mewakili pecahannya?
III. Unsur Intrinsik
a) Tema : Sebuah kisah perjalanan hidup Juang Astrajingga
b) Tokoh :
- Tokoh utama : Juang Astrajingga, Ana Tidae
- Tokoh kedua : Dude Ginting, Fatah, Orangtua Juang, Orangtua Ana (David
Gunawan).
- Tokoh pembantu : Andika Embara, Budi Priadi, Mace Fransisca, Pace Johan, Pace Felix, Kang Deri, Camar.
c) Penokohan : Juang Astrajingga (lelaki tampan, sosok yang keras, tegar,
pantang menyerah).
Ana Tidae (wanita cantik, sosok yang lembut, tegar peenuh
kasih sayang, pantang menyerah).
d) Alur : Alur maju, dimana penulis menceritakan kisah tokoh dari awal ia bertemu seorang wanita, lalu konflik yang terjadi dalam cerita, semua disusun secara sistematis dan kronologis oleh penulis.
e) Sudut pandang : Sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
f) Amanat :
- Senja memang membawa kita kepda kegelapan, namun jika kita tahu cara bersyukur banyak binang dalam gelap yang menunggu untuk kita nikmati
- “Sedia payung sebelum hujan” itulah gambaran dari keseluruhan cerita dalam novel, banyak hal-hal tak terduga yang pasti akan menghampiri kedalam hidup kita, maka dari itu mempersiapkan dengan segala bekal ilmu dan pengalaman itu penting.
- Percaya kepada Tuhan dan diri sendiri adalah senjata paling ampuh untuk menaklukkan segala badai permasalahan di dunia.
- Kopi yang bagus tanpa ada gula pun akan tetap enak dirasakan di lidah seseorang, bukan berarti tidak boleh memasukkan gula. Boleh, asal tidak berlebihan "(Bung)".
IV. Resensi
a) Keunggulan Buku
Menarik, itulah yang tergambar secara keseluruhan tentang buku yang berjudul Konspirasi Alam Semesta. Buku ini adalah kombinasi antara album lagu dan sebuah naskah cerita yang dipadupadankan menjadi sebuah albuk. Novel ini mengajarkan kepada kita arti dari tegar, sabar dan pantang menyerah dalam menjalani hidup. Bukan hanya soal cinta namun juga banyak diselipkan kisah-kisah inspiratif sebagai pembangkit semangat nasionalisme. Karena di dalamnya diceritakan tentang sebagian dari daerah Nusantara yang jauh dari keramaian, namun rasa kekeluargaan tetaplah nomor satu. Sebuah bacaan yang sangat bernas, cocok untuk kalangan remaja yang sedang mencari jati diri mereka. Bahasa yang mudah dimengerti, dan alur dan ceritanya sangat sistematis dan faktual dengan data-data yang ada pada dunia nyata. Dengan sampul bermotifkan poros dari planet di tata surya seolah menggambarkan judul dari buku Konspirasi Alam Semesta ini. Penulisan dan letak huruf pun ditata sangat rapih dan sesuia dengan EYD sehingga membuat pembaca nyaman.
b) Kekurangan Buku
Sedikit tidak mengerti fungsi dari kode qr balok pada setiap puisi dari setiap akhir subbab cerita.
V. Kesimpulan
Novel ini merupakan novel bergenre “random”, yang artinya semua unsur kehidupan ada di dalamnya. Cocok dibaca untuk remaja yang sedang mencari jati diri. Apalgi untuk yang sangat hobi dengan fotografer dan pendaki gunung atau petualang alam. Mengandung banyak pesan-pesan kehidupan dan juga sajak-sajak dari sang penulis.
Nah, itulah resensi dari salah satu buku Fiersa Besari yang berjudul Kolase, semoga setelah membaca disini, kalian dapat lebih semangat dalam membaca dan membaca.
Wassalamu’alaikum wr. wb.